Jumat, 15 Oktober 2010

arsitektur klasik

Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik medesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.











Daftar isi



* 1 Sejarah
* 2 Arsitektur Klasik Saat Ini
* 3 Rujukan
* 4 Pranala luar

Sejarah

Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur klasik juga banyak memiliki nafas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna.

Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalama beberapa alasan, jenis arsitektur ini dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.

Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi dan kuburan orang-orang Mesir. Arsitektur Klasik Saat Ini

Bentuk-bentuk arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan diadopsi dalam bangunan-bangunan modern. Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian ciri Arsitektur Klasik. Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi gedung-gedung yang dibangun di masa sekarang.

arsitektur islam

Arsitektur Islam berkembang sangat luas baik itu di bangunan sekular maupun di bangunan keagamaan yang keduanya terus berkembang sampai saat ini. Arsitektur juga telah turut membantu membentuk peradaban Islam yang kaya. Bangunan-bangunan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur Islam adalah mesjid, kuburan, istana dan benteng yang kesemuanya memiliki pengaruh yang sangat luas ke bangunan lainnya, yang kurang signifikan, seperti misalnya bak pemandian umum, air mancur dan bangunan domestik lainnya.

Daftar isi

* 1 Sejarah
* 2 Pengaruh dan Gaya
o 2.1 Arsitektur Persia
o 2.2 Arsitektur Moor

Sejarah









Interior salah satu Mesjid di Edirne


Pada tahun 630 M, Nabi Muhammad beserta tentaranya berhasil menaklukkan Makkah dari suku Quraish. Pada masa ini bangunan suci Ka'bah mulai didedikasikan untuk kepentingan agama Islam, rekonstruksi Ka'bah dilaksanakan sebelum Muhammad menjadi Rasul. Bangunan suci Ka'bah inilah yang menjadi cikal bakal dari arsitektur Islam. Dahulu sebelum Islam, dinding Ka'bah dihiasi oleh beragam gambar seperti gambar nabi Isa, Maryam, Ibrahim, berhala, dan beberapa pepohonan. Ajaran yang muncul belakangan, terutama berasal dari Al Qur'an, akhirnya melarang penggunaan simbol-simbol yang menggambarkan makhluk hidup terutama manusia dan binatang.

Pada abad ke-7, muslim terus berekspansi dan akhirnya mendapatkan wilayah yang sangat luas. Tiap kali muslim mendapatkan tanah wilayah baru, yang pertama kali mereka pikirkan adalah tempat untuk beribadah, yaitu mesjid. Perkembangan mesjid di saat-saat awal ini sangat sederhana sekali, bangunan mesjid tidak lain berupa tiruan dari rumah nabi Muhammad, atau terkadang beberapa bangunan diadaptasikan dari bangunan yang telah ada sebelumnya, misalnya gereja.

Gaya arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan muslim memadukannya dengan gaya arsitektur dari Roma, Mesir, Persia dan Byzantium. Contoh awal yang paling populer misalnya Dome of The Rock yang diselesaikan pada tahun 691 di Jerusalem. Gaya arsitek yang mencolok dari bangunan ini misalnya ruang tengah yang luas dan terbuka, bangunan yang melingkar, dan penggunaan pola kaligrafi yang berulang. Mesjid Raya Samarra di Irak, selesai pada tahun 847, bangunan berciri khas dengan adanya minaret. Juga mesjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki turut mempengaruhi corak arsitektur Islam. Ketika Ustman merebut Istanbul dari kekaisaran Byzantium, mereka mengubah sebuah basilika menjadi mesjid (sekarang museum), yang akhirnya muslim pun mengambil sebagian dari kebudayaan Byzantium kedalam kekayaan peradaban islam, misalnya penggunaan kubah. Hagia Sophia juga menjadi model untuk pembangunan mesjid-mesjid Islam sselanjutnya selama kekaisaran Ustman, misalnya mesjid Sulaiman, dan mesjid Rustem Pasha. Motif yang mencolok dalam arsitektur Islam hampir selalui mengenai pola yang terus berulang dan berirama, serta struktur yang melingkar. Dalam hal pola ini, geometri fraktal memegang peranan penting sebagai materi pola dalam, terutama, mesjid dan istana. Pemakaian kubah juga sama pentingnya dalam arsitektur islam, pertama kali muncul dalam Dome of The Rock pada tahun 691 dan muncul kembali sekitar abad ke-17.

Arsitektur Persia












Artikel utama untuk bagian ini adalah: Arsitektur Persia
Mesjid Shah di Isfahan, Iran

Persia merupakan kebudayaan yang diketahui melakukan kontak dengan Islam untuk pertama kalinya. Sisi timur dari sungai eufrat dan tigris adalah tempat berdirinya kekaisaran Persia pada sekitar abad ke-7. Karena kedekatannya dengan kekaisaran persia, Islam cenderung bukan saja meminjam budaya dari persia namun juga mengadopsinya. Arsitektur Islam mengadopsi banyak sekali kebudayaan dari Persia, bahkan bisa dikatakan arsitektur islam merupakan evolusi dari arsitektur persia, yang memang sejak kehadiran Islam, kejayaan Persia mulai pudar yang menunggu digantikan oleh kebudayaan lain. Banyak kota, misalnya Baghdad, dibangun dengan contoh kota lama persia misalnya Firouzabad. Bahkan, sekarang bisa diketahui bahwa dua arsitek yang dipekerjakan oleh Al-Mansur untuk merancang kota pada masa awal adalah warisan dari kekaisaran Persia, yaitu Naubakht, seorang zoroaster persia, dan seorang Yahudi dari Khorasan, Iran yaitu Mashallah. Mesjid gaya persia bisa dilihat dari ciri khasnya yaitu pilar batu bata, taman yang luas dan lengkungan yang disokong beberapa pilar. Di Asia Timur, gaya arsitektur Hindu juga turut mempengaruhi namun akhirnya tertekan oleh kebudayaan persia yang ketika itu dalam masa jayanya.

arsitektur rasionalism

Arsitektur Rasionalisme berkaitan dengan trend yang diperkenalkan di Eropa pada awal abad ke-20. Bauhaus (1919) telah menentukan untuk membangun arsitektur yang rasional. Walter Gropius (1883-1969) mengarahkan pada penelitian formal dan kecenderungan membangun ekonomis dengan maksimal dalam penggunaan lahan dan konstruksi dan memperhatikan ciri-ciri khusus dari berbagai bahan (kayu, besi, kaca, logam, dll) sebagai gagasan bentuk seni yang berasal dari sebelumnya untuk ditetapkan sebagai metode atau masalah, yang mengarah ke hubungan antara bentuk dan fungsi.




































Ciri Arsitektur Rasionalisme :

1. Penggunaan bahan-bahan baru dan struktur yang kelihatan (pada constructicism)
2. Tutupan atap yang datar
3. Proses yang sederhana
4. Kaca-kaca besar dan menutupi permukaan internal ruang bangunan
5. Bentuk bangunan mengikuti fungsi

Selain Gropius, Mies van der Rohe (1886-1969) dan Charles Edouard Jeanneret, Le Corbusier (1887-1965) adalah diantara exponent arsitektur modern yang penting dan rasional dalam golongan functionalis. Pengaruh dari arsitektur rasionalisme dari Gropius, Mies van der Rohe dan Le Corbusier dapat dirasakan di berbagai karya arsitek Brasil, berupa cerminan tertentu dari masing-masing.

Grand Hotel Ouro Preto (1940), di Pampulha kompleks Brasil merupakan salah satu karya Oscar Niemeyer yang juga mencerminkan kuat inspirasi dari Le Corbusier. Keseluruhan Pampulha Niemeyer memanfaatkan sifat-sifat struktural beton bertulang dengan bentuk bangunan besar.

Kita dapat melihat ciri dari arsitektur rasionalisme pada bangunan ini, yaitu pada bangunan ini digunakan tutupan atap yang datar. Selain itu dapat dilihat bahwa pada bangunan ini banyak digunakan kaca-kaca yang besar dan menutupi permukaan internal ruang bangunan, serta struktur bangunan yang kelihatan.

arsitektur romanticism

Romanticism adalah gerakan kompleks dalam seni dan sastra, serta merupakan gerakan intelektual yang berasal dari pertengahan kedua pada abad 18 di Eropa Barat, dan memperoleh kekuatan selama Revolusi Industri. Gerakan ini menekankan emosi yang kuat sebagai sumber dari pengalaman estetika, lalu menempatkan penekanan pada rasa kegemparan, kengerian dan kekaguman, terutama pada pengalaman menghadapi keelokan alam yang indah dan berkualitas.


Sepanjang Romanticism seni arsitektur konsisten menjalankan dua prinsip :

* Sebuah rasa yang dapat menembus perpecahan dalam diri manusia yang sama
* Pengalaman yang dapat meliputi keinginan untuk melepaskan diri




Romanticism tidak menghasilkan penyatuan gaya seni karena Romanticism bernilai ungkapan pribadi bukan ketaatan kepada konvensi yang ditetapkan. Romanticism lebih ke sebuah sikap pikiran, serta keinginan untuk menjelajahi kedalaman keinginan manusia yang diyakini akan ideal dan harmonis.






Dalam arsitektur, Romantisisme dapat dilihat dalam dua cara. Yang pertama adalah idealisasi gagasan tertentu, yang kedua cara Romantisisme mengungkapkan idealisasi ini. Dalam pengertian psikologis, untuk melihat sebuah bangunan, ia harus cukup sederhana dalam unsur-unsur untuk membentuk suatu totalitas. Arsitektur menjadi romantis ketika gaya dekorasi dari rincian atau keseluruhan bentuk konflik yang bersimpati dengan kesadaran rasional. Romantisme melepaskan diri dari kenyataan dan keteraturan dan pada dasarnya adalah tentang perasaan dan imajinasi, sehingga menghasilkan detail yang berlimpah.




Janův castle (Janohrad) yang dirancang oleh arsitek Johann I Hardtmuth untuk Liechtenstein merupakan salah satu contoh Arsitektur Romanticism yang dibangun antara tahun 1807-1810 yang menyerupai sebuah benteng gaya inggris kehancuran. Sebuah ruangan besar mengambil area frontal bangunan, dengan kamar yang berdampingan dihiasi oleh lukisan dinding hias.





Lärkstaden

Selain itu, Lärkstaden adalah salah satu contoh dari Arsitektur Romantis Nasionalis, yang merupakan lingkungan kecil yang ditetapkan oleh Hallmann Olof Engelbrektskyrkan tepat di belakang, kira-kira antara Odengatan, Valhallavägen, dan Danderydsgatan. Bangunan terlihat unik dengan batu bata yang menawan dan dengan ruang loteng aneh.

arsitektur dekonstruksi

Dekontruksi dikukuhkan pada International Symposium on Deconstruction diselenggarakan oleh Academy Group di Tate Gallery, London, 8 April 1988. Setelah itu diselenggarakan Pameran Deconstructivist Architecture di Museum Of Art, New York 23 Juni-30 Agustus 1988.

Arsitektur dekonstruksi merupakan suatu pendekatan desain bangunan yang merupakan usaha-usaha percobaan untuk melihat arsitektur dari sisi yang lain. Derrida mengembangkan konsep dekonstruksi kedalam berbagai eksperimen yang mengekspresikan ciri kebebasan retorikal atas struktur komposisi formal. Pandangan dekonstruksi lahir dari suatu atmosfir yang berlandaskan pada konsep “filosofi-anti kemapanan”.

Ciri-ciri Arsitektur Dekontruksi :

- Penampilan bidang-bidang simpang siur

- Garis-garis yang tidak beraturan

- Keseluruhan struktur seperti runtuh

- Dekonstruksi membawa bentuk-bentuk geometri yang cenderung berbentuk “aneh”. Hal ini disebabkan oleh adanya pembatasan penerimaan keabsolutan terhadap keaslian bentuk-bentuk geometri yang selama ini dikenal.











Salah satu Arsitek terkenal yang menganut Arsitektur Dekontruksi adalah Frank O. Gehry. Contoh karyanya adalah Weisman art museum dan Der Neue Zollhof. Weisman art museum berlokasi di Minneapolis, Minnesota dekat dengan sungai missisipi. Ciri dari Arsitektur Dekontruksi yang dapat jelas dilihat adalah Gehry menggunakan bentuk-bentuk yang sangat tidak lazim pada bangunan ini. Dan dapat dilihat dengan kemampuan imajinasi, Weisman art museum seakan-akan dapat berbicara dan mengungkapkan sesuatu kepada yang melihatnya. Dengan bentuk yang tidak lazim dan gaya expressionist modern, frank gehry telah menunjukkan sisi dekonstruksi dari Weisman art museum. Akan tetapi, esensi sebuah karya arsitektur dekonstruksi bukanlah dari bentuk, akan tetapi lebih kepada makna dibaliknya.Der Neue Zollhof berlokasi di tepi sungai Rheine di daerah publik yang berskala urban, Dusseldorf, Germany. Unsur simpang siur yang menjadi salah satu ciri dari arsitektur dekonstruksi masih nampak jelas . Penampilan bentukan 3 dimensi membuat eksistensi bangunan ini sebagai bangunan yang berlanggam dekonstruksi tampak nyata. Permainan bidang – bidang menjadi salah satu pemicunya.


Weisman art museum merupakan salah satu karya arsitek terkenal, frank gehry, dengan style expressionist modern yang dirancang pada tahun 1990 hingga 1993. weisman art museum berlokasi di Minneapolis, Minnesota dekat dengan sungai missisipi.
Ciri khas dari bangunan dekonstruksi adalah bentuknya yang aneh. Dan hal ini dapat dilihat dari bentuk-bentuk yang tidak lazim yang dibemtuk oleh Frank O Gehry.
Penanpilan dari bangunan ini juga simpang siur, tidak dapat dipastikan jelas bentuk bangunannya.
Dalam memahami sebuah karya arsitektur dekonstruksi, tidaklah cukup hanya dengan mengandalkan kemampuan ilmiah yang bersifat rasional. Namun diperluan juga kemampuan berimajinasi untuk mampu menerjemahan makna dibalik sebuah karya arsitektur itu sendiri. Dengan kemampuan imajinasi, dapat dilihat weisman art museum seakan-akan dapat berbicara dan mengungkapkan sesuatu kepada yang melihatnya. Dengan kata lain konsep dari arsitektur dekonstruksi adalah pengutamaan melalui idera penglihatan dan diakhiri dengan indera yang lain.

konsep pemikiran arsitektur modern terhadap arsitektur post modern

A. Pendahuluan
Arsitektur posmo seperti yang telah kita ketahui muncul setelah arsitektur modern, arsitektur post modern tidak dapat dipisahkan dengan arsitektur modern karena arsitektur post modern merupakan :
1. Kelanjutan arsitektur modern.
2. Reaksi terhadap arsitektur modern.
3. Koreksi terhadap arsitektur modern.
4. Gerakan melengkapi dari apa yang masih belum terpenuhi dalam arsitektur modern.
5. Menyodorkan alternatif sehingga arsitektur tidak hanya satu jalur saja.
6. Memberi kesempatan untuk menangani arsitektur dari kemungkinan – kemungkinan, pendekatan – pendekatan, dan alternatif – alternatif yang lebih luas dan bebas.


Dari hal – hal tersebut di atas maka dapat kita simpulkan bahwa arsitektur modern mempunyai pengaruh yang cukup penting terhadap arsitektur post modern (baik dalam ideology, desain, gaya, dll).

B. Arsitektur modern
Arsitektur modern tidak bermula dengan revolusi yang tidak dengan tiba – tiba membuang yang pra modern dan menggantinya dengan geometris sebagai satu – satunya rupa arsitektur, tetapi secara setahap demi setahap menghapuskan ornamen – ornamen dan dekorasi yang digantikan oleh geometri. Arsitektur modern diketahui telah berkembang lebih kurang setengah abad, berawal kira – kira tahun 1920 hingga 1960 dan pada bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM yang menghasilkan metode berpikir secara rasional untuk membangun kembali bangunan – bangunan yang hancur akibat perang dunia II. Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas negara dan budaya, sehingga dapat dianggap bersifat Internasional.

Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah ‘olah pikir’ dan bukan ‘olah rasa’ (tahun 1750), dan ‘permainan ruang’ dan bukan ‘bentuk’. Sejalan dengan kemajuan teknologi yang pesat ikut mempengaruhi arsitektur. Munculnya teknologi bahan bangunan yang mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri – cirinya yang ‘ada tapi tak terlihat’. Selain itu untuk mewujudkan kecepatan dalam membangun maka dilakukan dengan produksi masal bahan bangunan sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas budaya dan geografis, dan arsitektur menjadi suatu gaya internasional serta bangunan – bangunan di dunia menjadi seragam. Ornamen – ornamen dalam bangunan dianggap suatu kejahatan dan klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi symbol yang negatif dan perlu diolah.

Arsitektur puncak modern
a. Para empu arsitektur modern
Arsitektur pada puncak modern hadir tidak pada hanya 1 macam rupa arsitektur, tetapi ada empat aliran besar yaitu: Alvar Aalto yang tradisionalis

,Lee Corbusier yang seniman,

dengan Frank Lloyd Wright yang naturalis

,Mies Van Der Rohe yang fungsionalis.

Para empu tersebut sama sekali sudah praktis tidak memperlihatkan ornamentasi, kecuali Frank Lloyd Wright yang masih memakai ornamentasi. Di Indonesia gaya arsitektur yang terkenal pada jaman itu adalah arsitektur gaya Jengki.
b. Degradasi arsitektur modern: dengan tertib – gubahan klasik.
Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows Function ( bentuk mengikuti fungsi ). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur modern. Suasana degradatif ditampilkan oleh adanya arsitektur modern yang telah tidak mampu membedakan dirinya dari sebarang bangunan ( arsitektur itu lebih dari sekedar bangunan ), gubahan olah seni atau olah nalar atau keduanya tidak jelas karena prosesnya telah sedemikian mekanistik dan terformulasi keinginan untuk mendongkrak kembali degradasi ini. Hal ini justru merupakan kesalahan karena yang muncul malah cemoohan dan kelainan.

Gerakan yang mengarah ke keadaan suatu langgam dan selalu berpedoman pada rasionalitas dan fungsionalitas ini, mengakibatkan reaksi dan kritik dari masyarakat. Masyarakat merasa jenuh, dan keterasingan akan budaya masa lalu mereka. Salah satu kerangka teoritis yang menonjol dalam menentang doktrin arsitektur modern ini dikemukakan oleh Robert Venturi dalam bukunya : Complexity and contradiction in Architecture. Kerangka teoritis tersebut adalah ‘less is bore’ yang menentang doktrin ‘less is more’ dari L. M. Van Der Rohe. Karenanya arsitektur modern mengalami kemerosotan popularitas, bahkan oleh beberapa arsitek dikatakan telah mati dengan tanda resmi kematiannya; saat diledakkannya permukiman orang Negro ‘Pruit Igoe’ karya Yamasaki di St. Louis pada tahun 1972.

Ciri – ciri dari arsitektur modern adalah:
- Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam)
Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
- Berupa khayalan, idealis
- Bentuk tertentu, fungsional
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
- Less is more
Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
- Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak
Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
- Singular (tunggal)
Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
- Nihilism
Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan.
C. Munculnya Arsitektur Post Modern
Arsitektur Post Modern bermula dari kejenuhan masyarakat terhadap arsitektur modern, maka timbullah gerakan pembenahan dari para arsitek Arsitektur post modern ini muncul dalam tiga versi atau sub langgam yaitu: purna modern, pasca modern, dan dekonstruksi (banyaknya pengertian maupun versi tentang post modern ini memang telah membuat sejumlah pihak mengalami kebingungan khususnya untuk menentukan siapa dan mana yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai yang benar). Arsitektur purna modern dan neo modern merupakan hasil pemikiran arsitektur untuk mengkoreksi degradasi yang terjadi. Pertanda pertama berakhirnya arsitektur modern adalah dengan meninggalnya keempat empu arsitektur modern. Selain itu juga karena adanya protes keras dari masyarakat awam Eropa, mereka beranggapan bahwa suatu pembangunan yang didahului dengan pembongkaran atau penghancuran tak perlu melibatkan campur tangan arsitek, sembarang orang juga dapat melakukannya. Arsitek ditantang untuk membangun tanpa merusak sehingga muncullah arsitektur purna modern yang mendamaikan antara yang baru dan lama.

Simpulan yang paling mencolok adalah bahwa cita - cita yang dikumandangkan oleh modernisme yaitu menolak elektikisme tetapi malah ditampilkan, ini merupakan tanda – tanda berakhirnya arsitektur modern. Arsitektur post modern melakukan gugatan – gugatan besar pada arsitektur modern yang ditujukan terhadap sifat arsitektur modern yang totalitarian dan fungsional/utilitarian.

Ciri – ciri umum Arsitektur post modern:
Untuk lebih memperjelas pengertian arsitektur post modern, Charles Jencks memberikan daftar ciri–ciri sebagai berikut:
1. Ideological
Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan sistematis.
a. Double coding of Style
Bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style, yaitu :
Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.
b. Popular and pluralist
Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan tunggal.
c. Semiotic form
Penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentuk–bentuk yang tercipta menyiratkan makna atau tujuan atau maksud.
d. Tradition and choice
Merupakan hal–hal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud atau tujuan perancang.
e. Artist or client
Mengandung dua hal pokok yaitu:
- Bersifat seni (intern)
- Bersifat umum (extern)
Yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum.
f. Elitist and participative
Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam arsitektur modern.
g. Piecemal
Penerapan unsur–unsur dasar, secara sub–sub saja atau tidak menyeluruh. Unsur–unsur dasar seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lain–lain.
h. Architect, as representative and activist
Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah, perancangan dan secara aktif berperan serta dalam perancangan.

2. Stylitic (ragam)
Gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang khusus. Pengertian gaya – gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu pemahaman bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post modern:
a. Hybrid Expression
Penampilan hasil gabungan unsur–unsur modern dengan:
- Vernacular
- Local
- Metaphorical
- Revivalist
- Commercial
- contextual
b. Complexity
Hasil pengembangan ideology–ideology dan ciri–ciri post modern yang mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan perancangan yang bersifat kompleks. Pengamat diajak menikmati, mengamati, dan mendalami secara lebih seksama.
c. Variable Space with surprise
Perubahan ruang–ruang yang tercipta akibat kejutan, misalnya: warna, detail elemen arsitektur, suasana interior dan lain–lain.
d. Conventional and Abstract Form
Kebanyakan menampilkan bentuk–bentuk konvensional dan bentuk–bentuk yang rumit (popular), sehingga mudah ditangkap artinya.
e. Eclectic
Campuran langgam–langgam yang saling berintegrasi secara kontinu untuk menciptakan unity.
f. Semiotic
Arti yang hendak di tampilkan secara fungsi.
g. Varible Mixed Aesthetic Depending On Context
Expression on content and semantic appropriateness toward function. Gabungan unsur estetis dan fungsi yang tidak mengacaukan fungsi.
h. Pro Or Organic Applied Ornament
Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup dan kaya ornamen.
i. Pro Or Representation
Menampilkan ciri–ciri yang gamblang sehingga dapat memperjelas arti dan fungsi.
j. Pro-metaphor
Hasil pengisian bentuk–bentuk tertentu yang diterapkan pada desain bangunan sehingga orang lebih menangkap arti dan fungsi bangunan.
k. Pro-Historical reference
Menampilkan nilai-nilai histori pada setiap rancangan yang menegaskan ciri-ciri bangunan.
l. Pro-Humor
Mengandung nilai humoris, sehingga pengamat diajak untuk lebih menikmatinya.
m. Pro-simbolic
Menyiratkan simbol-simbol yang mempermudah arti dan yang dikehendaki perancang.

3. Design Ideas ( Ide-Ide Desain )
Ide-ide desain adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide desain dalam Arsitektur Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari Arsitektur Post Modern
a. Contextual Urbanism and Rehabilitation
Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan dengan suatu lingkungan urban.
b. Functional Mixing
Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam perancangan.
c. Mannerist and Baroque
Kecenderungan untuk menonjolkan diri.
d. All Phetorical Means
Bentuk rancangan yang berarti.
e. Skew Space and Extensions
Pengembangan rancangan yang asimetris-dinamis.
f. Street Building
g. Ambiquity
Menampilkan ciri-ciri yang mendua atau berbeda tetapi masih unity dalam fungsi.
h. Trends to Asymetrical Symetry
Menampilkan bentuk-bentuk yang berkesan keasimetrisan yang seimbang.
i. Collage/Collision
Gabungan atau paduan elemen-elemen yang berlainan

Pokok-pokok pikiran yang dipakai arsitek Post Modern yang tampak dari ciri–ciri di atas yang berbeda dengan modern. tiga perbedaan penting dengan yang modern itu adalah:
1. Semboyan form follows function
Arsitektur modern tidak semboyan form follows function melainkan mendefin isikan arsitektur sebagai sebuah rasa sehingga arsitektur tidak mewadahi melainkan mengkomunikasikan.
Yang dikomunikasikan oleh tiap sub langgam itu berbeda–beda yaitu:
A. Purna modern
Yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas kultural, dan identitas historikal. Hal-hal yang ada di masa silam itu dikomunikasikan, sehingga orang bisa mengetahui bahwa arsitektur itu hadir sebagai bagian dari bagian dari perjalanan manusia
B. Neo modern
Mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan untuk berperan sebagai elemen artistic dan estetik yang dominan
C. Dekontruksi
Yang dikomunikasikan adalah:
1. Unsur–unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki oleh arsitektur.
2. Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen–elemen yang essensial maupun substansial.
Sehingga dapat dikatakan bahwa:
Arsitektur purna modern memiliki kepedulian yang besar pada masa lalu
Arsitektur neo modern memiliki kepedulian yang besar pada masa kini.
Arsitektur dekontruksi tidak mengikatkan diri pada salah satu dimensi.

Fungsi
Yang dimaksud bukanlah ‘aktifitas’ ataupun ‘apa yang dilakukan atau dikerjakan manusia terhadap arsitektur’ seperti dalam arsitektur modern. Dalam arsitektur post modern yang dimaksud fungsi adalah kemampuan dan peran arsitektur untuk mempengaruhi dan me-layani manusia (sebagai mahluk yang berpikir, bekerja, memiliki perasaan dan emosi, mimpi dan ambisi, nostalgia dan memori). Manusia bukan sebagai mahluk biologis tetapi sebagai pribadi.
Berdasarkan pokok pikiran ini maka:
Arsitektur purna modern yang di tonjolkan dalam fungsinya adalah fungsi–fungsi metaforit (simbolik) dan historical.
Arsitektur neo modern yang ditonjolkan adalah fungsi –fungsi mimpi yang utopi ( masa depan yang sedemikian indahnya sehingga tidak terbayangkan)
Arsitektur dekontruksi menunjukkan pada kejujuran yang sejujur – jujurnya.
Bentuk dan ruang
Dalam arsitektur post modern bentuk dan ruang adalah komponen dasar yang tidak harus berhubungan satu menyebabkan yang lain (hubungan sebab–akibat) keduanya menjadi dua komponen yang mandiri, berdiri sendiri–sendiri, merdeka, sehingga bisa dihubungkan ataupun tidak
Yang jelas bentuk memang berbeda secara substansial, mendasar dari ruang. Ciri pokok dari bentuk adalah ‘ada dan nyata atau terlihat atau teraba’, sedangkan ruang memiliki ciri khas ‘ada dan tak terlihat atau tidak nyata’. Kedua ciri ini kemudian menjadi tugas arsitek untuk mewujudkannya.
Berdasarkan pokok pikiran ini, maka dalam arsitektur:
- Arsitektur purna modern bentuk menempati posisi yang lebih dominan dari pada ruang.
- Arsitektur neo modern sebaliknya bertolak belakang, menempatkan ruang sebagai unsur yang dominan.
- Arsitektur dekonstruksi tidak ada yang dominan, tidak ada yang tidak dominan, bentuk dan ruang memiliki kekuatan yang sama.
D. Pengaruh arsitektur modern terhadap arsitektur post modern
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa arsitektur post modern ada karena keber-adaan dari arsitektur modern. Dan arsitektur post modern merupakan arsitektur yang telah melakukan feed back atau umpan balik terhadap arsitektur modern. Sehingga mau tidak mau arsitektur modern mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap arsitektur post modern (baik itu dari ciri–ciri ideologi, gaya, desain, dan lain–lain). Terutama arsitektur neo modern yang merupakan penyempurnaan dari arsitektur modern terhadap segi estetik dalam arsitektur modern sehingga ada kesulitan dalam membedakan arsitektur modern dengan arsitektur neo modern. Arsitektur neo modern bisa juga disebut arsitektur modern Karena ciri–ciri yang ada tidak ditolak atau dibuang.

Apabila kita membandingkan tampilan arsitektur barat pada awal kehadiran arsitektur modern dengan arsitektur post modern (purna modern, neo modern, dekonstruksi) maka kita akan menemukan keserupaan–keserupaan yang cukup mencolok. Keserupaan–keserupaan ini merupakan alat untuk mempermudah memahami arsitektur post modern yang sulit untuk di-mengerti. Pengaruh arsitektur modern terhadap arsitektur post modern antara lain dapat dili-hat dari segi:
1. Teknologi
Teknologi yang ada di dalam arsitektur post modern merupakan hasil pengembangan dari teknologi arsitektur modern. Terutama pada teknologi bahan bangunan dimana bahan–bahan yang muncul atau ditemukan pada masa arsitektur modern digunakan oleh arsitektur post modern. Tapi dengan ciri tampilan yang lain, dengan dibawa ke dalam titik ekstrim dari karakter bahan. Misalnya aluminium dan titanium di pakai karena daya pantulnya menyi-laukan sehingga orang menganggap tidak ada. Karena tidak bisa dilihat sehingga tidak menimbulkan suatu keseragaman seperti pada arsitektur modern, tetapi menampilkan ciri–ciri penampilan individual (beraneka ragam).
2. Bentuk dasar
Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentuk–bentuk geometri (platonic solid) bentukan ini digunakan juga pada arsitektur post modern, hanya saja pada arsitektur post modern bentuk–bentuk ini diberi tambahan unsur estetis. Misalnya pada arsitektur purna modern dengan menambahkan langgam–langgam lama yang telah ditransformasikan dan ditempelkan ke arsitektur modern sehingga menjadi suatu kesatuan (arsitektur yang mem-punyai nilai estetik). Lain halnya dengan arsitektur purna modern, arsitektur neo modern memberikan tambahan berupa bentuk–bentuk yang biomorphik sehingga bentuk dasar tanpa memberikan tempelan langgam–langgam lama, sehingga dapat menimbulkan keindahan pada arsitektur tersebut.

E. Daftar Pustaka
Cerfer, Francisco Asencio., Architecture 1, European master – 3, Ediciones S. A., 1991
Gossel, peter., Gabriele Leu Thauser, Achitecture in the 20th century, Taschen, 1991.
Klotz, Heinrich., History of Post Modern Architecture, The MIT Press, Cambridge, 1984.
Sulaiman, Johnson., dkk, Arsitektur Post modern, UKP.
Tendean, Daniel., dkk, Arsitektur Post modern, UKP.
Bahan kuliah Sejarah dan Teori Arsitektur AR. Joseph.

arsitektur Art deco


Gambar (1.1)
Puncak menara gaya Art Deco pada Bangunan Chrysler, dibangun 1928-1930

Nama art deco diperoleh dari Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes, meskipun demikian istilahnya tidak digunakan sampai akhir 1960. Art Deco dipengaruhi oleh banyak kultur berbeda, terutama pada masa pra-perang dunia I di Eropa. Pergerakan terjadi pada waktu yang sama, dan sebagai tanggapan untuk kemajuan teknologi dan perkembangan sisoal dari awal abad 20.

Kata Art Deco termasuk terminologi yang baru pada saat itu, diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam sebuah katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Decoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema “Les Années 25”. Pameran itu bertujuan meninjau kembali pameran internasional “l’Expositioan Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes” yang diselenggarakan pada tahun 1925 di Paris. Sejak saat itu nama Art Deco dipakai untuk menamai seni yang saat itu sedang populer dan modern. Munculnya terminologi itu pada beberapa artikel semakin membuat nama Art Deco eksis. Art Deco semakin mendapat tempat dalam dunia seni dengan dipublikasikannya buku “Art Deco” karangan Bevis Hillier di Amerika pada tahun 1969.

Istilah Art Deco berkembang sepanjang penampilannya pada tahun 1925 tetapi tidak menerima pemakaian lebih luas sampai tahun 1960. gaya art deco diangap sebagai gaya yang berwawasan luas tentang pandangan dekorasi modern yang dipengaruhi oleh berbagai macam sumber, contohnya :
• Awal pekerjaan arsitek Wiener Werkstätte; disain industri fungsional, dengan akar pada akhir abad ke sembilan belas.
• Seni “primitif” Afrika, Mesir, atau Aztec Mexico, sebagian didesain dengan gaya berbentuk kubus.
• Awal pekerjaan dan pikiran dari Weimar Bauhaus menyangkut tahap penunjukkan dirinya di dalamnya.
• Pahatan dan keramik gaya Yunani jaman kuno perancangan semakin sedikit mendekati " periode kuno"
• Bentuk fractionated, kristal dari dekoratif kubis dan futuristis
• Fauve, warna palet
• Bentuk yang menjengkelkan dari gaya radikal Neoklasiklasik memacu terbentuknya gaya art deco: Boullée, Schinkel
• Art deco sering dihubungkan dengan Musik jazz, Umur Musik jazz gaya jazzy
• Motif binatang dan bentuk daun-daunan tropis; ziggurats; kristal; " sunbursts"; motif air mancur yang disesuaikan mode
• Gaya art deco juga mempengaruhi penampilan wanita, yaitu gaya atletik luwes " modern" wanita; rambut yang dipotong pendek menandakan gadis modern tahun l920-an
• Tahun teknologi mesin dimana ditemukan radio dan pemancar

Paris adalah pusat dari seni disain art Deco, yang dilambangkan dalam mebel oleh Jacques-Emile Ruhlmann, yang kita kenal sebagai ahli desainer gaya art deco yang terbaik dan juga Jean-Jacques Rateau, yang memounyai perusahaan Süe et Mare, layar Eileen Gray, besi tempa Edgar Brandt, pabrik logam dan pernis Dunand Jean, kaca Rene Lalique dan Maurice Marinot, barang barang perhiasan dan jam oleh Cartier. Semuanya mewakili gaya art deco.

Asitektur Art Deco selain menerima ornamen-ornamen historis, langgam ini juga menerima pengaruh aliran arsitektur yang sedang berkembang saat itu. Gerakan arsitektur modern yang sedang berkembang pada saat itu bauhaus, De Stijl, Dutch Expressionism, International Style, Rationalism, Scandinavian Romanticism dan Neoclassicism, Arts and Crafts Movement, Art Nouveau, Jugendstil dan Viennese Secession. Mereka ikut mempengaruhi bentukan-bentukan arsitektur Art Deco serta memberikan sentuhan-sentuhan modern. Modern pada saat itu diartikan dengan “berani tampil beda dan baru, tampil lebih menarik dari yang lain dan tidak kuno” kesemuanya itu dimanifestasikan dengan pemilihan warna yang mencolok, proporsi yang tidak biasa, material yang baru dan dekorasi.


Gambar (1.2)
Asheville, North Carolina City Hall, 1926–1928 melambangkan gaya seni amerika yang menganut gaya Art Deco.
Karena banyaknya negara yang menerapkan langgam ini membuat Art Deco berkembang dengan pesat, hal ini tidak memudahkan pendefinisian langgam yang bangkit populer kembali pada tahun 60-an. Setiap negara yang menerima langgam Art Deco mengembangkannya sendiri, memberikan sentuhan lokal sehingga Art Deco di suatu tempat akan berbeda dengan Art Deco di tempat lain. Tetapi secara umum mereka mempunyai semangat yang sama yaitu menggunakan ornamen-ornamen tradisional atau historikal, sehingga langgam Art Deco merupakan langgam yang punya muatan lokal.
Meskipun pada awalnya Art Deco merupakan gaya yang mengutamakan hiasan-hiasan tradisional setempat, tetapi ia terbuka terhadap sesuatu yang baru, keterbukaan ini tercermin dalam pemakaian material yang baru dan dengan teknik yang baru, tak jarang pula mereka melakukan penggabungan material, sehingga hasil karya mereka hampir selalu inovatif dan eksperimentatif.
Perkembangan Art Deco tidak lepas dari pengaruh situasi dan kondisi jamannya, pada saat itu di Eropa sedang berlangsung revolusi industri, masyarakat terpesona oleh adanya penemuan-penemuan dan teknologi yang maju dengan pesat. Karakter-karakter teknologi yang menggambarkan kecepatan diejawantahkan ke dalam desain dalam bentuk garis-garis lengkung dan zig-zag.


Gambar (1.3)
Tepi yang dibulatkan adalah karakterisitik dari art deco.

Lengkungan yang ditampilkan itu merupakan ekspresi gerak, teknologi modern dan rasa optimisme. Orang-orang sering menjuluki lengkungan itu dengan “Ocean Liner Style” hal ini mengacu pada bentuk kapal pesiar yang pada saat itu merupakan karya manusia yang patut dibanggakan, jadi bentukan kapal, bentuk lengkung dijadikan sebagai ekspresi kemoderenan.
Sesuai dengan pengaruhnya, Art Deco ditandai dengan material seperti aluminum, baja tahan-karat, pernis, kayu, sharkskin ( shagreen), dan zebraskin. Yaitu penggunaan bentuk yang berani ,berliku-liku dan bentuk kurva ( tidak sama dengan kurva berliku-liku dari art Nouveau), pola chevron, dan motif sunburst. Sebagian dari motif ini ada dimana mana- sebagai contoh motif sunburst digunakan dalam konteks bervariasi dengan contoh motif ini sering digunaka dalam sepatu para nyonya, suatu kisi-kisi radiator, aula dari Balai Kota Musik Radio dan puncak menara dari bangunan Chrysler.

Art Deco pelan-pelan menghilang dari barat setelah banyaknya bangunan yang dibangun dengan gaya art deco pada saat itu dan mulai ditertawakan oleh para kritikus bangunan sebagai gaya yang terlalu mencolok dan kemewahan yang palsu. Gaya ini kemudian diperpendek oleh sifat keras dari perang dunia ke II. Di negara-negara kolonial seperti India, gaya ini menjadi suatu pintu gerbang untuk Pandangan moderen dan tetap digunakan dalam tahun 1960. Suatu kebangkitan minat akan Art Deco datang dengan disain grafis pada tahun 1980, di mana asosiasi nya dengan film noir dan 1930 daya tarik menuju penggunaannya dalam iklan untuk barang barang perhiasan dan fesyen.

Contoh desain Art Deco




















Bangunan Chicago's Carbide dan Carbon













Bangunan Supreme Court di Ottawa, Canada

arsitektur italia















(gambar 1.1)
Cliveden: Italia Barry'S, Neo-Renaissance rumah besar dengan " sindiran tentang putri dari pedagang italia yang materialistis”

Gaya arsitektur italia pertama kali dikembangkan oleh Yohanes Nash di Inggris pada tahun 1805 sebagai kemajuan menyangkut pergerakan yang indah, dengan konstruksi Cronkhill di dalam Shropshire. Banguanan ini awalanya adalah rumah desa yang kecil dan lama kelamaan dipakai oleh masyarakat umum sebagai vila model Italia yang pertama di Inggris, yang mana diperoleh dari arsitektur Italia pada akhir dan awal jaman Victorian.

Gaya Italia pertama kali dipopulerkan dan dikembangkan lebih lanjut oleh arsitek Charles Barry pada tahun 1830s. Gaya Italia Barry'S beruapa gambaran yang menarik dengan motif yang terkesan berat pada atas bangunan Renaissance Italia, konsep ini, kadang-kadang berselisih dengan Italia vila semi-rustic Nash'S, yang mendesain apa yang disebut sebagai gaya Italia. Gaya Italianante tidak terbatas pada Inggris dan dipekerjakan di dalam bermacam-macam format, lama setelah kemunduran gaya ini setelah pernah tenar di dalam Inggris, sepanjang Eropa utara dan Kerajaan Britania. Pada tahun 1840s gaya Italia mencapai ketenaran sangat besar di dalam Amerika Serikat, di mana gaya ini dipromosikan oleh arsitek Alexander Jackson Davis

Gaya Italia di Inggris















(gambar 1.2)
Neo-Renaissance: Rumah ossborne yang diselesaikan 1851. Suatu rumah besar Palladianyang diberi nama " Perawatan Italia" dengan penambahan dari suatu menara untuk melihat sekitar halaman.

Suatu awal tentang pengembangan gaya arsitektur Nash'S gaya Italia adalah perancangan Taman Sandrige pada tahun 1805 pada Stoke Gabriel di Devon. Bangunan ini dikerjakan atas nama janda terhormat Nyonya Ashburtoni, rumah kecil ini dengan jelas menunjukkan transisi antara untuk gaya yang indah William Gilpin dan Gaya Italia Nash'S. Rumah ini mempunyai gaya informal dengan denah asimetrikal yang ditekankan pada balkon dan batang kayu ataupun kedua-duanya dengan menggunakan besi tempa dan batu menara dan atap dibuat rendah mengikuti secara penuh gaya Italia dan bangunan ini adalah contoh pertama gaya Italia di inggris.











(gambar 1.3)
Vila Emo Palladio,1559. Vila Italia yang agung adalah suatu titik awal untuk bangunan dari abad 19th gaya Italia.

Contoh lainnya yang menyangkut Gaya Italia dalam Inggris adalah gaya bangunan yang cenderung untuk mengambil format dari gaya Palladian yang sering membangun suatu menara untuk melihat sekitar menara dan bangunan sekitarnya lengkap dengan unsur Renaissance pada tingkatan atap. Bangunan ini biasanya sering menggunakan motif Italia dibandingkan dengan motif gotik ataupun motif gaya arsitektur yang lainnya.

Tuan Charles Barry, terkenal akan pekerjaan arsiteknya pada bangunan gaya Tudor dan Langgam gotik pada rumah Parlemen di London, meruapan salah satu penyelenggara gaya italia ini. Tidak sama dengan Nash yang menemukan inspirasi nya di dalam Italia sendiri. Barry lebih mengutamakan mendesain bangunan dengan desain yang terkesan berat pada disain Vila Roma, Lazio dan Veneto atau sebagai ia meletakkannya: "... karakter mempesona dari vila Italy". Dan yang paling melukiskan bagaimana desain yang ia buat terdapat pada rumah besar Cliveden (illistrated di atas). Walaupun demikian telah diklaim bahwa salah satu diantara ketiga bangunan tersebut menggunakan unsur gaya klasik walaupun sebagiian besar tetap menggunakan gaya italia. Dan pada tahun 1855 gaya Italia mengalami kemunduran.

Thomas Cubitt, kontraktor bangunan London yang membangun dan menyatukan menyatukan bentuk klasik sederhana dengan gaya Italia seperti yang digambarkan oeh Tuan Charles Barry ke dalam banyak rumah di London dengan membuat teras pada bangunan rumah mereka. Cubitt merancang Rumah Osbourne di bawah arahan Pangeran Albert, dan Cubbit’s merancang ulang dua dimensi arsitektur yaitu gaya italia dan gaya klasik dalam rumah besar Pangeran Albert secara cuma-Cuma yang mana rumah ini nantinya akan menjadi inspirasi bagi sepanjang Kerajaan Britania.

Mengikuti gaya dalam desain rumah Osborne pada tahun 1851, gaya menjadi suatu pilihan disain yang populer untuk rumah susun yang kecil yang dibangun oleh industriawan yang kaya dan baru. Banguanan ini kebanyakan dibangun di dalam kota besar yang keseluruhannya dikelilingi oleh kebun luas, yang dipersiapkan pada depan haman dan belakang halaman suatu bangunan. Pada suatu kesempatan yang sangat serupa, disain vila Italia ini akan dikalahkan oleh atap mansard. Dan pada tahun 1855 gaya Italia pun diganti dengan gaya Gotik dan Tudor dari pemerintahan Ratu Elizabeth.
Gaya Italia dalam Amerika Serikat










(gambar 1.4a)
Gaya arsitektur italia dalam perumahan










(gambar 1.4b)
Gaya arsitektur italia dalam rumah baris

Gaya Italia pertama kali diperkenalkan di Amerika serikat oleh Alexander Jackson Davis pada tahun 1840s sebagai suatu alternatif ke kebangkitan kembali Gaya Yunani atau Gotik. Blandwood, rumah besar Gubernur di Carolina Utara, yang diselesaikan pada tahun 846, klaim untuk contoh arsitektur Italia yang paling tua di Amerika Serikat. Awal suatu contoh dari arsitektur Italia, yang lebih ke perancangan arsitektur Nash daripada perancangan yang diilhamioleh Barry.

Italia ditafsirkan juga sebagai suatu gaya yang berasal dari susku pribumi bangsa italia yang membedakannya dengan gaya arsitektur lain adalah atap rumah yang terkesan kempes dengan bangunan yang luas. Suatu menara sering disatukan pada bangunan mengisyaratkan bahwa dari dalam menara kita bisa melihat sekitar Italia atau bahkan dari menara lonceng.

Secara Arsitektur gaya italia lebih populer dari gaya yunani pada tahun 1860. Ketenaran nya adalah dalam kaitan dengan asalnya yaitu menggunakan bahan-bahan dan anggaran pemba guna yang berbeda dengan bagunan yang lain. Seperti misalnya pengembangan besi-tuang dan press-metal teknologi membuat produksi untuk menghias unsur-unsur penting suatu rumah seperti tembok hiasan bangunan yang lebih efisien. Bagaimanapun, gaya ini digantikan pada tahun 1870 oleh gaya Ratu Anna dan gaya Kolonial.















(gambar 1.5)
The Breakers yang didesain oleh Richard Morris Hunt completed 1895

Bangunan bricker terletak pada Ochre Point Avenue, Newport, Pulau Rhode, adalah suatu rumah besar gaya 70an yang dirancang oleh arsitek itu Richard Morris Hunt untuk Cornellius Vanderbilt II. Yang dibangun Antara 1893 dan 1895, adalah lambang dari gaya Italia di Amerika Serikat. Eksterior dari bangunan ini merupakan gaya dari Renaissance Pallazo, konstruksinya terbuat dari baja yang tidak mengikat dan komponen kayu menggunakan teknik bangunan yang yang paling modern abad 19th dengan menggunakan cerobong asap.

Dari Gaya Italia " Bangunan bricker" dan gaya arsitekturnya telah diuraikan. Tetapi ada juga beberpa kritik yang mengatakan bahwa bangunan ini terobsesi pada gaya eropa yang historis dan menyesuaikan diri dalam bangunan rumah pribadi di Amerika Serikat ". Bagaimanapun, gaya bangunan Brikcker yang mengambil gaya Italia ini mengungkapkan suatu ungkapan tentang pemiliknya secara pribadi, penanaman, dan kekayaan dibanding gaya Arsitektur yang populer sekarang.

Gaya italia di Australia











(gambar 1.6)Kantor pemerintaha, Melbourne selesai pada tahun1876.















(gambar 1.7)
Stasiun kereta api Albury, New South Wales, Australia yang dibangun dengan gaya arsitektur italia pada tahun 1881.

Gaya Italia membuktikan bahwa gaya ini menjadi popular di Australia sebagai gaya arsitektur yang domestik. Arsitek William Wardell merancang Kantor Pemerintahan di Melbourne- sekarang tempat kediaman pejabat dari Gubernur Victoria- sebagai suatu contoh " cinta yang ditemukanuntuk Italia, Palladian dan arsitektur Venesia". Warna pastel dengan banyak corak Palladian; kecuali menara signorial dengan satu menara untuk melihat sekitar-dipersatukan pada sudut jalan yang bersiku oleh Thomas Belgravia Cubitt'S, London.

Persendian pada atap dibuat dengan sandaran balustraded. Blok utama diapit oleh dua sayap sekunder yang setangkup lebih rendah untuk menyokong dan sangat indah juka dilihat dari suatu pandangan bersudut. Ruangan yang besar dibagi dari blok utama menara untuk melihat sekitar menara. Ruangan yang lebih kecil, ruang dansa, dimasukkan melalui suatu porte-cochere columned yang dirancang sebagai tingkat tunggal prostyle serambi bertiang-tiang.

Dekorasi Interior











(gambar 1.8)
Rumah gubernur, melbourne . aulanya di dekorasi pada abad ke 19 dalam gaya italaianate.

Di dekorasi rumah ada paralel langsung untuk arsitektur " Italia" dengan penggabungan-pengulangan yang cuma-cuma tentang hiasan corak dari abad ke 16th arsitektur Italia dan object, yang mana semua objek dalam ruangan didesain dengan gaya abad 19. Lemari pakaian dan pembuat pakaian model italia berpakaian model italia jug. Begitu juga dalam arsitektur italia seperti halnya rumah baris. Gaya interior rumah ini di desain oleh Charles Eastlake. Di dalamtahun 1868 ia mulai mendesain mebel, taplak dan detail yang rumah seperti pada profil fan ukiran yang terletak pada langit-langit rumah gaya Italia.

arsitektur tradisional jepang











(Gambar 1.1)
Fasad rumah tradisional dengan bangku duduk yang didominasi bahan kayu serta pintu geser arah horizontal dan vertikal dari kayu.

Zaman Edo berlangsung sekitar tahun 1600–1868 ketika Jepang di bawah pemerintahan Sogun menutup pengaruh dan hubungannya dengan dunia Barat. Keputusan itu tercermin pada pola perkembangan kota kecil di sepanjang jalur Nakasendo, salah satu di antaranya dapat dilihat di desa kuno Tsumago yang bangunan rumah tinggalnya tampak jelas didominasi corak arsitektur tradisional Jepang gaya Edo.
Beberapa jalan kecil berupa gang juga sangat menarik diikuti karena dari jalan kecil tersebut kita dapat melihat taman gaya Jepang di area halaman belakang dan depan rumah. Taman yang dilengkapi kolam batu alam dilengkapi bonsai, pancuran air dari bambu, dan kerajinan bambu lain menambah daya tarik kawasan ini.













(Gambar 1.2)
Rumah tradisional Jepang berbahan kayu dan atap ditindih batu dengan aksesori fasade khas Jepang

Kebanyakan bangunan utama di kawasan ini terbuat dari papan yang bila kita lihat lebih jauh menunjukkan kedekatan kehidupan Tsumago dengan pertanian, perdagangan, dan bisnis jasa yang menjadi mata pencarian utama penduduk pada masa Sogun.

Atap yang ditindih batu untuk menahan agar tidak terbang tertiup angin dengan talang air pada sisi atap dan menyalurkan air ke tanah yang terbuat dari bambu juga menunjukkan kecerdikan dan pemikiran unsur teknis tukang bangunan masa Edo. Ruangan dengan lantai tanah, tatami, dan fondasi batu alam yang ditindih bangunan bahan kayu menjadi salah satu ciri khusus.
Dengan struktur bangunan kayu berpintu geser dengan teralis kayu horizontal dan vertikal memperlihatkan gaya arsitektur tradisional jepang kuno. (gambar 1.3)













(gambar 1.3)
Tidak hanya citranya, tetapi konstruksinya pun sederhana sekali “ semakin sedikit, semakin baik”. Prinsip ini sudah diambil alih dalam seni arsitektur internasional.

INTERIOR RUMAH TRADISIONAL JEPANG

Sudah sejak abad ke 18 masyrakat Barat yang sudah diresapi citarasa matematika dan penalaran segala bidang kehidupan menemukan jepang sebagai negeri selera ningrat dan citarasa yang sangat cocok dengan dambaan manusia kebudayan industri yakni perpaduan antara yang eksak matematis dan yang menumbuhkan haru pada segala yang indah. Maka garis-garis dan kepolosan dinding-dinding geometrik yang menandai seluruh arsitektur jepang mereka jadikan contoh ekspresi. (lihat gambar 1.4)
















(Gambar 1.4)
Interior dan pemilihan bahan rumah Jepang Tradisional ini pun masih sama napas cita rasanya. Dinding-dinding tipis, nyaris tidak bermateri (kertas pun masih dipakai untuk dinding-dinding ruangan). Tidak aman memang dan sangat dingin di musim salju,tetapi sikap Shinto satu dengan alam tetap dimenangkan.

Melalui gambar ini dan seterusnya kita dapat mempelajari dampak dan hikam akrsitekutur tradisional Jepang yang kontemporer secara lebih terperinci. Tampaklah betapa sangat mungkinlah modernisasi dengan bahasa kontemporer, tanpa meninggalkan kekhasan pribadi pribumi.

Maka perhatikan gambar 1.5 dalam pasal 9 dari arsitektur modern tahun-tahun 20-30an. Tampaklah ciri ke Jepangan pada bangunan dan perabot rumah itu. Lihat gambar (1.5)












(gambar 1.5)
Citarasa kepolosan dan kesederhanaan yang bernapas Shinto itu lebih meluas lagi sesudah Perang Dunia II, yang ternyata sedambaan dengan citarasa menusia yang baru saja dianiaya oleh wabah bahasa Meriam dan bom dunia industri. Di sini selera dan citra arjuna sangatlah jelas.

Perhatikan dinding-dinding, lantai dan langit-langit. Semua serba bidang polos, dapat dikatakan tanpa hiasan apapun. Satu-satunya “hiasan” hanyalah permainan garis-garis lurus dan bidang-bidang murni. Ditambah gambar bergaya sangat hekmat goresan, kaligrafi sajak satu saja di ruang utama dengan tokonominya. (lihat gambar 1.6)






















(gambar 1.6)
Dalam ruang utama, tempat penerimaan tamu, dibuat panggung kecil yang berdinding mundur sebagai tempat keramat, suatu fokus, tempat orientasi diri psikologis dalam rumah, yang disebut tokonoma. Kadang-kadang lukisan diganti dengan yang lain, atau dipajang satu syair dengan seni kaligrafi indah, demi percakapan tenbtang puisi atau tukar-menukar kearifan, pengetahuan budaya.























(gambar 1.7)
Ruang Panti minum Bosen , dari biara Kohoran. Lihatlah bagaimana sekian unsur kontras bermain dalam melodi tesa-antitesa-sintesa:
1. Luar dan Dalam.
2. Garis bidang geometrik lurus-datar-ketat dan bentuk-bentuk organik luwes.
3. kebersihan polos netral warna di dalam dan yang serba variasi warna-warni di luar.
























(Gambar 1.8)
Denah Rumah tradisional Jepang dengan pembagian ruang yang berbentuk sederhana yaitu kotak atau persegi. Manusia modern abad ke 20 memang sedang gandrung pada segala hal yang geometris. Tetapi geometriks yang menyentuh kalbu hati. Dan apa yang menjadi kenyataan budaya arsitektur dari seorang tokoh dan perintis arsitektur modern, Mies Van der Rohe? Mies van der Rohe merumuskannya demikian: “semakin sedikit semakin baik”. Tetapi perumusan yang menjadi tersohor itu praktis sudah dikerjakan berabad-abad oleh orang-orang yang berjiwa Shinto dan Budha Zen.

melihat sejarah arsitek dari berbagai bangsa

1. Arsitektur Prasejarah

Arsitektur Neolithic









Gambar 1.1 Penggalian bekas pemukiman di Skara Brae

Arsitektur Neolithic adalah arsitektur dari periode Neolithic. Di Southwest Asia, kultur Neolithic nampak setelah 10000 BC, pada awalnya di Levant ( Pre-Pottery Neolithic A) dan Pre-Pottery Neolithic B) dan dari sana menyebar ke arah timur dan arah barat. Ada awal kultur Neolithic di Southeast Anatolia, Iraq dan Syria pada 8000 BC, dan masyarakat memproduksi-makanan yang pertama nampak di Europe bagian tenggara pada 7000 BC, dan Central Europe pada 5500 BC yang mana paling awal budaya kompleks meliputi Starčevo-Koros (Cris), Linearbandkeramic, dan Vinca). Dengan perkecualian yang sangat kecil ( beberapa tombak dan kampak tembaga terdapat di daerah Great Lake), masyarakat Amerika dan Pacific meninggalkan budaya Neolitic setelah mendapatkan kontak dari eropa

Orang-Orang neolithic di Levant, Anatolia, Syria, Asia Tengah dan Mesopotamia utara adalah para pembangun besar, mereka memanfaatkan batu bata-lumpur untuk membangun desa dan rumah. Pada Çatalhöyük, rumah diplester dan dicat dengan pemandangan yang rumit tentang binatang dan manusia. Di Eropa, rumah panjang dibangun dari konstruksi lumuran dan anyaman dahan kayu. Pusara yang besar untuk orang mati juga dibangun. Pusara ini terutama banyak sekali terdapat di Irlandia, keberadaannya berjumlah ribuan. Orang-Orang Neolithic di British Isles membangun long barrows dan kamar mayat untuk kematian mereka causewayed camps, henges flint mines dan monumen terkutuk.

2.Arsitektur Mesir Masa Lampau











Gambar 2.2 Dekorasi langit-langit di aula Medinet Habu,dimana terdapat deretan tiang bulat- sebuah contoh dari Arsitektur mesir masa lampau

Pada awalnya, ras manusia melihat dunia secara keseluruhan penuh dengan para dewa, minuman keras dan roh. Jalan di mana orang-orang mencapai kata mufakat dengan lingkungan dekat mereka adalah dengan didasarkan pada kemahakuasaan dari Dewa. Banyak aspek dari kehidupan yang sehari-hari dilaksanakan berkenaan dengan gagasan untuk ilahi atau hal-hal yang gaib dan jalan itu hadir di dalam siklus kematian dari generasi, tahun, musim, hari dan malam. Panen sebagai contoh dilihat seperti kebaikan dari dewa kesuburan.

Demikian pula,pendirian dan perintah dari kota dan bangunan terpenting dari kota tersebut ( kuil atau istana) dijalankan oleh para imam atau bahkan penguasa dan pembangunan konstruksinya di iringi oleh upacara agama yang bermaksud agar aktifitas manusia mendapatkan berkah dari yang ilahi.

Arsitektur Mesir masa lampau dikarakterisasikan oleh ketegangan antara dunia kematian yang ilahi dan kehidupan abadi. Kota akan dipengaruhi oleh kesucian alam luar dan kuil atau istana akan bertindak sebagai rumah Tuhan. Arsitek,menjadi imam atau raja adalah bukan yang penting; mereka hanya bagian dari tradisi yang berkelanjutan

3. Arsitektur Roma















Gambar 3.1 Saluran Air Segovia

Penggunaan dari bangunan lengkung Roma dan peningkatan mereka pada penggunaan beton memudahkan pembangunan saluran air sepanjang wilayah kerajaan, yang sangat bagus seperti Aqueduct Segovia dan sebelas saluran air di Roma, seperti Anio Novus dan Aqua Claudia. Pengizinan konstruksi langit-langit kubah yang melengkung dan memungkinkan menutupi ruang terbuka seperti pemandian umum dan basilika. Orang-Orang Roma mendasarkan banyak bangunan arsitektur mereka pada bentuk kubah, seperti Hadrian's Pantheon di kota Roma, dan Pemandian di Diocletian












Gambar 3.2 Sisa dari Pemandian di Diocletian, Roma. Sketsa dibuat oleh Etienne_Du_Pérac pada abad ke 16

Sejarawan seni seperti Gottfried Richter pada abad ke 20 di kenali sebagai arsitektur inovasi roma dari Triumphal Arch dan bisa kita lihat dari bagaimana simbol dari bumi diubah dan dimanfaatkan di dalam basilika Kristen ketika Kerajaan Romawi dari Barat hampir tidak berguna lagi. Bangunan lengkung menyajikan altar untuk menandakan kemenangan dari Kristus dan kehidupan setelahnya. Bangunan lengkung juga terdapat pada saluran air yang mengesankan mereka yang lihat bahwa bangunan lengkung berjaya pada zaman itu, terutama karena banyak nyawa orang terselamatkan contoh, seperti Pont du Gard, saluran air pada Segovia dan sisa Aqueducts dari Roma sendiri. Perjuangan mereka adalah kesaksian bagi apa yang mereka desain dan bahan-bahan yang mereka gunakan.
4. Arsitektur Afrika












Gambar 4.1 Menara yang berbentuk kerucut di dalam Great Enclosure di Great Zimbabwe, suatu kota pertengahan Afrika yang dibangun oleh suatu kultur yang makmur

Awal Arsitektur Afrika terdiri atas prestasi dari orang mesir masa lampau. Great Zimbabwe adalah kota paling besar di pertengahan di sub-Saharan Afrika. Pada akhir abad ke 19, kebanyakan bangunan bercerminkan gaya fashionabel ekletik Eropa yang modern dan Mediterania lampau, atau bahkan gaya eropa Utara. Di daerah Western Sahel, pengaruh Islam adalah suatu faktor penyokong utama ke pengembangan arsitektural dimulai pada saat kerajaan Ghana.

Di Kumbi Saleh, penduduk lokal bertempat tinggal di domed-shaped bagian dari kota raja, yang dikeleilingi oleh tanah berpagar yang luas.Pedagang tinggal di dalam rumah batu dalam suatu bagian kawasan yang memiliki 12 mesjid yang indah, seperti diuraikan oleh al-bakri, dengan seseorang yang tengah shalat jumat. Raja mengatakan bahwa dia sudah memiliki beberapa mansion, salah satu dari beberapa mansion itu mempunyai tinggi enampuluh kaki, duapuluh empat kaki lebarnya, berisi tujuh ruang, dengan dua tingkat bangunan dan mempunyai suatu tangga dalam rumah; dengan kamar dan dinding yang diisi dengan pahatan dan lukisan.

Arsitektur Sahelian pada awalnya tumbuh dari dua kota yaitu Djenné dan Timbuktu. Mesjid Sankore di Timbuktu, dibangun dari lumpur dalam kayu, gaya ini serupa dengan gaya Masjid Djenné. Kebangkitan dari kerajaan di Afrika Barat terletak di sepanjang daerah pesisir pantai Afrika dengan gaya arsitektur pribumi, memanfaatkan kayu. Benin City yang terkenal, yang dibinasakan oleh Punitive Expedition, adalah suatu kompleks besar perumahan yang terbuat dari lumpur, dengan atap sirap dan daun palm. Istana mempunyai suatu rangkaian ruang upacara dan telah didekorasi dengan bahan kuningan.

5. Arsitektur China











Gambar 5.1 Di dalam Forbidden City- suatu contoh dari arsitektur Cina pada abad ke 15

Dari zaman neolitihic era Longshan Kultur dan zaman Bronze Age era Erlitou kultur, perbentengan bumi paling awal yang telah hancur,dengan bukti dari arsitektur kayu. Reruntuhan di bawah tanah istana Yinxu, yang apabila kita lihat waktunya bersal dari dinasti Shang (c. 1600 BC-1046 BC). Di Negeri China yang bersejarah, penekanan arsitektural diletakkan pada poros horisontal, khususnya konstruksi dari suatu platform yang berat dan suatu atap yang besar yang terkesan mengapung di atas dasar bangunan tersebut, dengan dinding yang vertikal yang kurang tegas.

Membandingkan arsitektur barat, yang berkembang ke arah kedalaman dan tingginya. arsitektur Cina menekankan dampak yang visuil dari lebar dari bangunan tersebut. Penyimpangan dari standard ini adalah arsitektur menara dari tradisi Cina, yang dimulai sebagai tradisi penduduk pribumi china dan secepatnya dipengaruhi oleh aliran Budha untuk membangun bangunan religius Budha, sutras - stupa - yang datang dari India.

Model Pusara Cina masa lampau disajikan dari berbagai cerita menara dan menara pengawas masa lampau, tercatat pada dinasti Han ( 202 BC-220 AD). Bagaimanapun, pagoda Cina Budha yang paling awal, yang masih ada adalah Pagoda Songyue, 40 m ( 131 kaki) menara batu bata jangkung melingkar dibangun di provinsi Henan pada tahun 523 AD. Dari abad ke 6, struktur didasarkan pada batu, batu menjadi lebih umum, selagi masa paling awal bangunan di China adalah dari batu dan bata melengkung baru ditemukan pada pusara Dinasti Han. Jembatan Zhaozhou dibangun pada tahun 595 sampai 605 AD adalah jembatan baru China yang paling tua yang masih ada, seperti halnya bangunan paling tua dunia lainnya secara penuh jembatan ini terbuat dari batu dengan sistem open-spandrel bagian dari jembatan melengkung.



















Gambar 5.2 Iron Pagoda dari Kaifeng, yang dibangun pada tahun 1049 sepanjang Dinasti Song.

Jurusan perdagangan arsitek, ahli pertukangan, dan insinyur bukan kalangan orang terhormat di masyarakat Cina premodern tetapi sebagai sarjana birokrasi yang mengambil tindakan ke dalam pemerintahan dengan cara sistem pengujian yang diadakan oleh seluruh departemen negara. Sebagian besar pengetahuan tentang awal arsitektur Cina diteruskan dari satu pedagang kepada putranya atau muridnya. Bagaimanapun, ada beberapa awal acuan arsitektur di Negeri China, dengan informasi seperti ensiklopedi pada penanggalan arsitektur di Dinasti Han. Tingginya tradisi Arsitektur Cina klasik di dalam menulis dan ilustrasi dapat ditemukan di Yingzao Fashi, suatu bangunan manual yang ditulis pada tahun 1100 dan diterbitkan oleh Lie Jie ( 1065-1110) pada tahun 1103. Di dalamnya ada banyak diagram dan ilustrasi yang sangat teliti yang mempertunjukkan perakitan dari hall dan komponen bangunannya, seperti halnya jenis penggolongan struktur dan komponen bangunan.

Ada permintaan bangunan Arsitektur tertentu yang dipesan semata-mata dibangun untuk Penguasa Negeri China. Salah satu contoh adalah penggunaan dari pekerjaan ubin atap berwarna kuning; kuning memiliki makna penguasa, pengecatan ubin atap berwarna kuning masih menghiasi kebanyakan dari bangunan di dalam Forbidden City. Kuil Surga,menggunakan atap berwarna biru untuk menandakan langit. Bentuk atap selalu saja kurung, yang juga merupakan bagian paling terbesar dalam bangunan religius cina. Kolom bangunan terbuat dari kayu, seperti halnya permukaan dinding, cenderung berwarna merah.